Bagaimana Sih Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Jagung?
Seperti yang kita ketahui bersama, jagung memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi walau tidak lebih tinggi dibandingkan dengan beras. Untuk setiap 100g jagung (pipil, giling) mengandung 361 sampai 366 kalori. Bulir jagung banyak mengandung karbohidrat, mencapai 80% dari seluruh bahan bulir kering. Namun, jagung mengandung serat dan karoten yang lebih tinggi daripada beras. Oleh karena itu jagung berpotensi sebagai bahan pangan alternatif pengganti atau subtitusi beras.
Dilihat dari wilayahnya, hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi untuk ditanami tanaman jagung. Lebar dan sempitnya areal penanaman jagung di suatu daerah tergantung pada kebiasaan penduduk dalam mengkonsumsi hasil tanaman ini. Hal ini dapat dilihat bahwa masih ada beberapa daerah di Indonesia menjadikanjagung sebagai makanan pokok, contohnya di Sulawesi Utara, NTT dan beberapa daerah di Jawa Timur. Untuk mendapatkan hasil panen jagung yang maksimal perlu adanya informasi mengenai kesesuaian lahan itu sendiri.
Apa sih kesesuaian lahan itu? Kesesuaian lahan adalah kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu, misalnya padi, jagung, gandum atau sorgum yang dapat dilihat dari data penilaian kesesuaian lahan. Penilaian kesesuaian lahan adalah proses pendugaan tingkat kesesuaian lahan untuk berbagai alternatif penggunaan lahan pertanian.
Kelas kesesuaian lahan dibagi menjadi 4 (empat). Yang pertama kelas (S1), yaitu kelas kesesuaian lahan yang paling sesuai karena memiliki kualitas lahan yang optimum bagi pertumbuhan tanaman atau penggunaan lahan. Kedua yaitu kelas cukup sesuai (S2), ini berarti lahan mempunyai faktor pembatas yang mempengaruhi produktivitasnya, tetapi pembatas tersebut umumnya masih dapat diatasi oleh para petani. Selanjutnya ada kelas sesuai sesuai marginal (S3), kelas ini berarti lahan mempunyai faktor pembatas berat yang mempengaruhi produktivitasnya. Untuk mengatasi pembatas ini, petani membutuhkan bantuan pemerintah atau pihak swasta karna petani tidak mampu mengatasi sendiri. Kelas yang terakhir adalah kelas tidak sesuai (N). Kelas ini memiliki lahan yang tidak sesuai karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat atau sulit diatasi. Untuk kesesuaian lahan jagung dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Jika ingin mendapatkan hasil panen yang maksimal perlu memperhatikan kesesuaian lahan pertanian komoditas itu sendiri. Seperti temperatur yang baik bagi tanaman jagung berkisar 20-260C dengan kelembaban >42%. Dengan memperhatikan kesesuaian lahan pertanian, penamanan jagung akan terhindar dari gagal panen. Adapun untuk mencapai kelas yang sangat sesuai yaitu dengan melakukan usaha perbaikan seperti perbaikan sistem drainase, irigasi, melakukan pemupukan, pengurangan laju erosi dan reklamasi. Setelah mengetahui kesesuaian lahan jagung, siapkah kamu untuk menanam jagung sendiri dan beralih untuk menjadikan jagung sebagai makanan pokok?